Blog ini berisi tentang Informasi Alumni SMK Pariwisata Metland School yang sukses dalam bekerja, berwirausaha maupun melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. semoga blog ini dapat membantu teman-teman alumni untuk sharing tentang pengalaman masing-masing

Monday, September 21, 2020

Blended Metschoo



Kopi Jawa (Java coffee)
”Kuat dilakoni, gak kuat ditinggal NGOPI

mengapa saya mengambil kata" demikian karena kopi yg sekarang anda pegang ia lah kopi dari Jawa .
Di bawah ada sedikit ilmu tentang cara menyeduh juga sejarah tentang kopi yg sekarang anda minum


Kopi jawa (Java coffee) adalah kopi yang berasal dari Pulau Jawa di Indonesia. Kopi ini sangatlah terkenal sehingga nama Jawa menjadi nama identitas untuk kopi. Kopi Jawa Indonesia tidak memiliki bentuk yang sama dengan kopi asal Sumatra dan Sulawesi, cita rasa juga tidak terlalu kaya sebagaimana kopi dari Sumatra atau Sulawesi karena sebagian besar kopi jawa diproses secara basah (wet process). Meskipun begitu, sebagian kopi Jawa mengeluarkan aroma tipis rempah sehingga membuatnya lebih baik dari jenis kopi lainnya. Kopi Jawa memiliki keasaman yang rendah dikombinasikan dengan kondisi tanah, suhu udara, cuaca, serta kelembaban udara.


Kopi Jawa yang paling terkenal adalah Jampit dan Blawan. Biji kopi Jawa yang tua (disebut old-brown) berbentuk besar, dan rendah kadar asam.

Kopi ini dengan rasa kuat, pekat, rasa kopi manis. Produksi Kopi Jawa Arabika dipusatkan di tengah Pegunungan Ijen, di bagian ujung timur Pulau Jawa, dengan ketinggian pegunungan 1400 meter. Kopi ini dibudidayakan pertama kali oleh kolonial Belanda pada abad 18 pada perkebunan besar.


Pada tahun 1696 Wali Kota Amsterdam Nicholas Witsen memerintahkan komandan VOC di Pantai Malabar, Adrian van Ommen untuk membawa bibit kopi ke Batavia atau sekarang yang disebut Jakarta. Bibit kopi tersebut diujicoba pertama di lahan pribadi Gubernur-Jendral VOC Willem van Outhoorn di kawasan yang sekarang dikenal sebagai Pondok Kopi, Jakarta Timur. Panenan pertama kopi Jawa, hasil perkebunan di Pondok Kopi langsung dikirim ke Hortus Botanicus Amsterdam. Kalangan biolog di Hortus Botanicus Amsterdam kagum akan mutu kopi Jawa. Menurut mereka mutu dan cita rasa kopi Jawa itu melampaui kopi yang pernah mereka ketahui. Para ilmuwan segera mengirim contoh kopi Jawa ke berbagai kebun raya di Eropa. Kebun Raya Kerajaan milik Louis XIV salah satunya yang menerima contoh kopi Jawa. Orang-orang Prancis segera memperbanyak contoh kiriman dan mengirimkannya ke tanah jajahan mereka untuk dibudidayakan, termasuk Amerika Tengah dan Selatan. Akhirnya dunia mengakui cita rasa yang mantap dan aromanya yang khas menjadi daya tarik Kopi Jawa.


Cara seduh
Tubruk
10 gr kopi
Suhu air 90°c
Volume air 150ml

Terima kasih sudah menscan dan membaca semoga kopi yg saya sajikan membuat anda tersenyum dengan sendirinya juga membuat anda mendapatkan inspirasi . Saya domu mengucapkan terima kasih dan salam satu cangkir

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

SMK Metland

Blogroll

About

Search This Blog

Powered by Blogger.

Blog Archive

Pages

Blended Metschoo

Kopi Jawa (Java coffee) ”Kuat dilakoni, gak kuat ditinggal NGOPI mengapa saya mengambil kata" demikian karena kopi yg sekarang anda peg...

@muhamadrissal © Berprestasi Bersama SMK Metland | MarcomMetschoo Blogger
SMK Metland @muhamadrissal | Metland School SMK Bisa